Kamis, 06 September 2012

Penghormatan hyperdulia utk Maria, & penghormatan dulia kpd para kudus lainnya.

http://forumimankristen.com/index.php/topic,87.msg911.html#msg911

Hyperdulia utk maria dan dulia utk para kudus lainnya, kemudian penghormatan utk Allah didefinisikan sebagai apa..? [mungkin pertanyaan ini yang kadang sederhana tetapi belum tentu dapat dimengerti oleh orang2 diluar katolik, atau bahkan di kalangan orang katolik sendiri..]

kadang penghormatan kepada maria dipandang berlebihan bahkan ada yang menilai secara sepihak dan frontal bahwa katolik segaja mejadikan maria pesaing Puteranya.. semoga dengan tulisan ini dapat menjadi perenungan bagi orang2 diluar katolik yang mengira maria mengambil kemulian Tuhan..


=====

Gereja Katolik mengenal berbagai bentuk penghormatan dan penyembahan :
  • Latria => penyembahan, ‘worship/ adoration‘
    yang HANYA ditujukan kepada Allah Tritunggal (Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus);
  • Hyperdulia => Penghormatan [Khusus kpd Maria],
    Penghormatan yang khusus diberikan kepada Maria;
  • Dulia => Penghormatan, ‘veneration‘,
    Penghormatan kepada Para Kudus dan relikwi;

dari definisi diatas maka timbul pertanyaan : kenapa maria dibedakan dengan Bapa Abraham, Ibu Sarah dan Para Kudus lainnya..?
karena memang tidak ada manusia yang memiliki hubungan lebih intim dengan Allah selain dari Bunda maria dan utk jelas jawabannya silakan baca di http://forumimankristen.com/index.php/topic,84.0.html

=====

dari ketiga tipe penyembahan dan penghormatan orang katolik, maka dapat disimpulkan bahwa :
  • Maria TIDAK MENGAMBIL KEMULIAAN YANG HANYA UNTUK Allah Trinitas;
  • orang Katolik TIDAK BERIBADAH KEPADA MARIA;
  • orang Katolik TIDAK membuat persaingan antara Allah dan Maria;

semoga dengan ini menjadi jelas, dan dapat dimengerti bahwa orang Katolik TIDAK MENYEMBAH [i.e BERIBADAH] KEPADA MARIA..

Salam Damai,

Pembaptisan cara Percik/Sprinkling, Tuang/Pouring, atau Selam/Immersion

http://forumimankristen.com/index.php/topic,92.msg977.html#msg977


Matt 28:19 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"
ini adalah pesan Yesus kepada Gereja-Nya, sebelum Yesus naik ke surga..

sebelum abad ke-18, tata cara pembaptisan baik itu selam, tuang dan percik bukanlah sesuatu yang menarik utk diperdebatkan.. tetapi setelah muncul klaim2 dari gereja2 yang mengatakan percik dan tuang tidak alkitabiah, maka issue ini menjadi menarik utk di perdebatkan..
===

seperti yang diketahui bahwa baptisan adalah Tradisi Yahudi [Nabi Yehezkiel] yang diteruskan sampai jaman Yohanes Pembaptis, Murid2 Yesus, dan sampai sekarang..
Ezekiel 36:25 KJV "Then will I sprinkle clean water upon you, and ye shall be clean: from all your filthiness, and from all your idols, will I cleanse you."

jika di terjemahkan ke versi Indonesia maka seperti ini :
Yehezkiel 36:25 "Aku akan menyiramkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu."

dengan demikian maka tradisi 'zaraq/penyiraman air bersih' utk mentahirkan dosa2 dan segala kenajisan sudah dikenal dalam tradisi Yahudi. kemudian apakah benar kata dasar bap-tid'-zo hanya diartikan 'Membenamkan diri scr full di dalam air'...????

mari kita liat :
  • Mark 7:4 "καὶ ἀπ' ἀγορᾶς ἐὰν μὴ βαπτίσωνται οὐκ ἐσθίουσιν, καὶ ἄλλα πολλά ἐστιν ἃ παρέλαβον κρατεῖν, βαπτισμοὺς ποτηρίων καὶ ξεστῶν καὶ χαλκίων"

    Mark  7:4 [KJV] "And when they come from the market, except they wash, they eat not. And many other things there be, which they have received to hold, as the washing of cups, and pots, brasen vessels, and of tables."

    apakah jika org2 farisi sehari makan 3 kali maka 3 juga orang farisi tsb membenamkan diri di kolam? apakah setiap org farisi mempunyai kolam dirumah mereka masing2?  :)

    dari ayat tsb maka dapat disimpulkan bahwa bap-tid'-zo dapat diartikan mencuci/menyiram/membasuh..!
  • http://www.greekbible.com/index.php
    Luke 11:38 "ὁ δὲ Φαρισαῖος ἰδὼν ἐθαύμασεν ὅτι οὐ πρῶτον ἐβαπτίσθη"βαπτίζω,v  \{bap-tid'-zo}" πρὸ τοῦ ἀρίστου."
    Luke 11:38 [KJV] "And when the Pharisee saw it, he marvelled that he had not first washed before dinner."
    Lukas 11:38 TB "Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan."

    dari disini dapat ditarik kesimpulan bahwa babtis bukan hanya diartikan sebagai Membenamkan, bap-tid'-zo dapat diartikan mencuci/menyiram/membasuh..!

Dengan demikian maka baik Selam, Tuang dan Percik adalah tata cara baptis yang Alkitabiah..

Salam Damai,

Mendoakan orang mati dan 'Onesiforus telah wafat sblm surat 2 Timotius ditulis'

http://forumimankristen.com/index.php/topic,99.msg1196.html#msg1196

'issue mendoakan orang mati' adalah salah satu faktor penyebab terjadinya perpecahan pada Gereja-Nya di abad ke-15 yang dipelopori oleh Martin Luther dengan 'Sola Fide dan Sola Scriptura'-nya.
yang menjadi pertanyaan 'Apa betul mendoakan orang mati adalah Tidak Alkitabiah'..?
sebelum kita jawab ada baiknya kita bahas dulu dari berbagai aspek..

=================
Mendoakan orang mati adalah Tradisi yang sudah mendarah daging dalam kalangan Yahudi, hal ini dapat dilihat dari perlakuan Yudas Makabe kepada para prajuritnya yang gugur :
2 Makabe 12:44-45 
"Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka."

dan Tradisi ini diteruskan kepada Rasul dan Gereja Perdana dalam liturgy2 awal :
  • Divine liturgy of St. Mark [70 AD]
    The Deacon reads the record of the dead.
    The Priest bows and prays.
    XV. Give peace, O Sovereign Lord our God, to the souls of all who dwell in the tabernacles of Your saints. Graciously bestow upon them in Your kingdom Your promised blessing, which eye has not seen, and ear has not heard, nor has it entered into the heart of man what You, O God, have prepared for those who love Your holy name. Give peace to their souls, and deem them worthy of the kingdom of heaven.
  • Liturgy of Sts. Adaeus and Maris
    O Lord God Almighty, accept this oblation for the whole Holy Catholic Church, and for all the pious and righteous fathers who have been pleasing to You, and for all the prophets and apostles, and for all the martyrs and confessors, and for all that mourn, that are in straits, and are sick, and for all that are under difficulties and trials, and for all the weak and the oppressed, and for all the dead that have gone from among us; then for all that ask a prayer from our weakness, and for me, a degraded and feeble sinner. O Lord our God, according to Your mercies and the multitude of Your favours, look upon Your people, and on me, a feeble man, not according to my sins and my follies, but that they may become worthy of the forgiveness of their sins through this holy body, which they receive with faith, through the grace of Your mercy for ever and ever. Amen.

Jika saja teman2 protestan mau menerima ajaran2 yang terdapat dalam deuterokanonika dan menerima liturgy2 ilahi para rasul dan murid2nya, sudah terjawab bahwa 'mendoakan orang mati adalah alkitabiah dan sesuai dengan iman kristen'.. tetapi biasanya teman2 protestan menolak kitab di luar kanon mereka (39 PL + 27 PB), jika seperti ini maka dibutuhkan waktu lagi utk menjelaskan dasar alkitabiah mendoakan orang mati..

Rasul Paulus Mendoakan Onesiforus (i.e. YANG SUDAH MATI).
dalam surat terakhirnya sebelum Paulus menjadi martir di roma, Paulus pernah mendoakan sahabat yang juga muridnya yang sudah lebih dahulu meninggal yaitu Onesiforus..

kita lihat ayatnya:
2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
2 Timothy 1:18 [KJV] "The Lord grant unto him that he may find mercy of the Lord in that day: and in how many things he ministered unto me at Ephesus, thou knowest very well."


Di akhir suratnya Paulus memberikan salam kepada orang2 yang Paulus kasihi kecuali Onesiforus.
2 Timotius 4:19 "Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus."
2 Timothy 4:19 [KJV]  "Salute Prisca and Aquila, and the household of Onesiphorus."

secara nalar dapat disimpulkan bahwa Onesiforus sudah wafat pada saat 2 Timmotius ditulis, karena :
  • Paulus berbicara tentang Onesiforus dalam Kenangan [Lampau];
  • Paulus LUPA menyalami Onesiforus dalam surat terakhirnya sebelum Paulus dihukum mati;
  • Ketika salam- salam ditujukan kepada Prisca dan Aquila, dan dari Ebulus, Pudens, Linus dan Klaudia, namun sekali lagi hanya ‘keluarga Onesiforus’, dan bukannya Onesiforus sendiri yang diberi salam.

dan hal ini [i.e. Onesiforus dikatakan telah wafat sebelum surat 2 Timotius ditulis] diyakini oleh Para Ahli Kitab Suci Protestan seperti A.T. Robertson, Begel - Lutheran, Alford - Anglikan, Dave Amstrong [ex. reform], etc..

jadi dapat disimpulkan dari tulisan2 diatas jelas bahwa 'mendoakan orang mati' adalah pengajaran alkitabiah dan sesuai dengan Iman Kristen..

Tuhan Sertamu,

Dosa Berat dan Dosa Ringan dalam kaitanya dengan Purgatorium.

http://forumimankristen.com/index.php/topic,100.msg1276.html#msg1276

ada kata kiasan seperti ini : "tidak ada manusia yang sempurna"
kata2 ini 100% benar, tetapi sering kita dengar bahkan terkadang kita anggap sebagai angin lalu saja masuk kuping kiri keluar kuping kanan..

ketika saya terjemahkan ke dalam makna teologis maka kata kiasan ini akan bertubrukan dengan TUNTUTAN Allah yang meminta manusia 100% sempurna utk mendapatkan imbalan yang sempurna juga [i.e. surga]..
sungguh ironi bahwa Allah menciptakan manusia dengan segala ketidaksempurnaannya tetapi disisi lain Allah menuntut supaya manusia sempurna. bagaimana bisa seperti itu..? akhirnya dikasihlah contoh nyatanya, bahwa Putera-Nya dijadikan contoh bahwa kedagingan yang lemah pun bisa dituntun utk menjadi sempurna, Yesus-lah contoh konkretnya..


saya tidak mau panjang lebar membahas masalah Putera-Nya di trit ini, tapi yang saya mau bahas bagaimana jika kita tidak dapat mencapai full 100% sempurna seperti Yesus..? apakah artinya kita abadi menderita ke neraka..?
saya yakin bahwa Allah tidak mungkin menghukum SI A yang merampok seisi rumah dan memperkosa penghuninya, dengan SI B yang mencontek 1 soal dalam ulangan Matematika dengan hukuman/Dosa yang sama..
contoh diatas hanya kiasan..
Gereja Katolik membedakan antara Dosa Ringan dan Dosa Berat, dan pengajaran ini merupakan Dogma Gereja Katolik :
  • The souls of those who die in the condition of personal grievous sin enter Hell. (de fide);
  • The punishment of Hell lasts for all eternity. (de fide);
  • The souls of the just which, in the moment of death, are burdened with venial sins or temporal punishment due to sins, enter purgatory. (de fide)

dari dogma yang tidak bisa salah tersebut diambil kesimpulan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan dosa berat langsung masuk neraka abadi, dan orang yang meninggal dalam keadaan masih mempunyai dosa ringan masuk ke dalam purgatorium.
dengan iman yang orthodox hal ini tidak bisa salah [i.e. Infalibilitas]..!

 
Apa benar ada pengampunan di purgatorium..?
Dasar Alkitab :
Luk 12:58-59 "Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana , sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
Mat 5:26 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Maksud penjara dalam Luk 12:58-59 dan pelunasan hutang dalam Mat 5:26 tsb tentu bukanlah penyiksaan abadi di neraka. karena jika orang yang sudah masuk neraka tidak akan bisa keluar lagi [bdk Mat 25:41]..



1 Yoh 5:16-17 "Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut."

dari ayat diatas diambil kesimpulan bahwa ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut..
bagaimana jika :
  • Si A meninggal dalam kondisi dosa yang mendatangkan maut => Neraka;
  • Si B meninggal dalam kondisi dosa yang tidak mendatangkan maut => Purgatorium,
    Karena surga adalah KUDUS tidak ada yang najis/dosa didalamnya [Why 21:27];

dari contoh :
untuk Si A sudah tutup buku dan tutup cerita, tetapi utk Si B Gereja di dunia masih dapat membatu agar proses pemurnian, penyempurnaan, penyucian lebih cepat yaitu dengan cara Misa Arwah, Indulgensi, perbuatan baik, Puasa, Ekaristi, etc..
hal ini ditegaskan kembali dalam 'De Fide/ Dogma' : The living Faithful can come to the assistance of the Souls in Purgatory by their intercessions.

jadi, jangan segan2 mendoakan saudara2 kita yang masih ada di purgatorium.. 


Tuhan Sertamu..

Selibat itu tidak alkitabiah..?

http://forumimankristen.com/index.php/topic,108.msg1387.html#msg1387

kadang tradisi selibat ini juga dituduh tidak alkitabiah oleh non-katolik, "kenapa para pastor dan biarawati katolik tidak menikah..? bukankah Selibat itu tidak alkitabiah..?"
ini yang menjadi menarik utk kita bahas lebih dalam..


saya mau membahasnya apakah "Selibat itu tidak Alkitabiah..?"
sebelum dijawab ada baiknya kita bahas dibawah ini..

Selibat berasal dari kata Latin “Caecibatus” yang berarti “hidup tidak menikah”. Tradisi Selibat ini sudah dikenal dalam tradisi Yahudi, dapat dilihat dari Hak 11:39 "Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki"

dari ayat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tradisi Selibat sudah dikenal sejak Perjanjian Lama..


Pada Jaman Yesus bagaimana..?
Pada Jaman Yesus pun tidak berubah, bahwa selibat adalah hal yang Sakral.. seperti yang kita ketahui Yesus pun tidak menikah (Selibat), dan Selibat ini juga yang ditegaskan oleh Yesus melalui pengajarannya..
Mat 19:12 "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Apakah semua murid Yesus semua Perjaka Ting2..? Tidak..
lalu bagaimana dengan ajaran selibat yang diajarkan Yesus..?
Matt 19:12 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Petrus telah meninggalkan segala sesuatunya utk menjadi penjala manusia, dan hal ini juga yang ditegaskan kembali oleh pengajaran Paulus :
1 Kor 7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
1 Kor 7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

Paulus menganjurkan utk melayani Tuhan secara full, hendaklah orang itu hidup selibat, jadi perkawinan adalah sakral tetapi selibat juga lebih sakral..


Selibat bukan suatu pokok iman Katolik, melainkan tuntutan hukum Gereja yang mengatur cita-cita tentang hidup Pastor Katolik sesusai dengan keputusan Sinode Trullo pada tahun 692 dan ajaran ini bukanlah ajaran yang tetap..
tetapi jika ada non-katolik yang mempertanyakan Apakah Selibat Alkitabiah..?? TENTU SANGAT2 ALKITABIAH..!

tetapi kita tidak pernah tau apakah Tradisi selibat ini utk para Imam masih dapat berdiri sampai Yesus datang ke-2 utk menjemput Gereja-Nya, saya selalu berdoa utk ini..

Tuhan Sertamu..

Ke-Infalibilitasan Paus

http://forumimankristen.com/index.php/topic,109.msg1434.html#msg1434

Bagaimana mungkin Paus yang manusia tidak bisa salah..?
pertanyaan ini sering diucapkan oleh teman2 non-katolik kpd orang katolik bahkan saya sendiri sampai bosen menjawabnya dengan jawaban yang sama..

tapi tidak apa2, mungkin dgn menulis kembali disini dapat membantu teman2 yang non-katolik dalam memahami keinfalibilitasan paus (walaupun cuma kulitnya saja)..

kebanyakan non-katolik membantahnya dengan kalimat2 ini :
Non-Katolik : "Semua manusia bisa salah kecuali Yesus..!"
Jawab : sebetulnya pernyataan ini tumpang tindih, karena kita percaya Yesus adalah 100% manusia tetapi koq tidak bisa salah..!?

Non-Katolik : "karena tertulis dalam Kitab Suci..!"
Jawab : Paus dalam kesatuan dgn Gereja-Nya juga tidak bisa salah pun tertulis dalam Kitab Suci bahkan tertulis EXPLISIT dalam Matt 16:18, Matt 16:19, 1 Tim 3:15, Kis 15 (i.e. konsili Yerusalem)

Matt 16:18 "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Kefas dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Matt 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

1 Tim 3:15 "... yakni Gereja Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran."

Gereja yang diwarisi kepada Petrus tidak akan dikuasai oleh kegelapan/alam maut/kesesatan, dan berdiri sbg tiang penopang dan dasar kebenaran..


Non-Katolik : "tapi Petrus pernah dihadik dengan ucapan 'Enyahlah Iblis'..!"
Jawab : (utk menjawab ini kita liat pembahasan dibawah..)

kita bahas :
  • yang pertama infallibilitas Paus itu bukan berarti Paus bebas dari dosa; infallibilitas paus itu bukan berarti Paus bebas dari kesalahan2 hidup, bebas dari kesalahan logis, kesalahan politis, kesalahan sains, bahkan kesalahan2 theologis, dan semua kesalahan2 manusiawi lainnya;
  • 3 Syarat Infalibilitasan Paus yang tertera dalam Lumen Gentium 25 - konsili vatican II :
    - ex-cathedra [diatas Kursi Petrus, dalam kapasitasnya sebagai penerus St. Petrus]
    - menyangkut moral dan iman
    - mengikat semua umat beriman
    Jika ketiga syarat ini tidak terpenuhi maka keputusan paus tidak infalible.

kita jawab pertanyaan yang ketiga :

ayatnya,
Matt 16:22 "Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Matt 16:23 "Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Jadi dengan pembahasan diatas bahwa Yesus menghadik Petrus dengan 'Enyahlah Iblis' karena Petrus tidak berdiri dalam posisi diatas kursi pengajaran, tidak menyangkut ajaran iman dan moral, serta ajaran yang dikeluarkan tidak mengikat pada seluruh umat beriman sehingga tidak infalible..


Tuhan sertamu..

*) tulisan ini dikembangkan dari tulisan bro ond32lumut..